-->

Friday, March 20, 2015

Helm Militer dari Masa ke Masa




Dalam pertempuran, kepala menjadi salah satu sasaran serangan yang paling mematikan. Tengkorak cukup lemah dan otak merupakan organ vital. Oleh karena itu, helm menjadi sebuah pilihan untuk melindungi kepala. Helm juga dapat melindungi wajah, pelipis dan leher dari serangan pedang, tombak, panah ataupun senjata api.



1. Helm Era Klasik


Bukti awal yang terkait dengan helm militer berupa helm perunggu peninggalan bangsa Sumeria yang ditemukan pemakaman kerajaan Ur. Helm tersebut diduga berasal dari milenium ke-3 SM. Helm-helm militer klasik kebanyakan memiliki ambin yang biasanya terbuat dari perunggu atau besi dan didekorasi dengan moti-motif tertentu, seperti figur dewa. Oleh karena itu, selain sebagai pelindung, helm militer pada masa klasik juga menjadi benda seni.






Umumnya, helm-helm tersebut berbentuk kerucut, meski ada pula yang berbentuk bulat telur seperti yang ditemukan di Kushan. Ketika teknologi dan taktik tempur mengalami perkembangan, desain helm pun berubah. Helm Yunani dan Romawi yang terbuat dari logam didesain menutupi wajah dan dilengkapi dengan visor untuk melihat. Fungsinya, untuk melindungi hidung, pipi dan kedua pelipis, namun tetap memberikan visibilitas pada pemakainya selama pertempuran.





2. Helm Abad Pertengahan 

Pada sekitar abad ke-11 dan 12, helm militer benar-benar terbuat dari besi atau baja dan menutupi seluruh kepala dan sebagian leher. Helm para prajurit salib diciptakan pada awal abad ke-12 dan menjadi jenis helm yang paling populer selama 300 tahun ke depan. Helm atau heaume ini memiliki bagian atas yang datar dan dikenakan di atas kopiah atau rantai penutup kepala. Helm bulat bisa menangkis pukulan ke kepala dengan lebih mudah.



Akhirnya, munculnya basinet memberikan lebih banyak fitur, seperti kedok yang bisa digerakkan dan memberikan perlindungan lebih pada leher.




3. Helm Era Kolonial dan Imperial



Sepanjang abad ke-18 dan ke-19, ketika senjata api telah digunakan secara luas, helm justru menjadi barang usang sebagaimana besi dan baja pelindung tubuh. Dalam pertempuran, tentara hanya mengenakan kain sehingga menjadi lebih ringan dan lebih cepat. Pada masa ini, tutup kepala militer seakan menjadi ekspresi fashion di mana para penembak dan prajurit kavaleri menyukai topi lembut yang umumnya bertepi lebar. Pada masa ini pula dikenal topi-topi militer tricorne, bicorne, shako, bearskin dan kepi.




4. Helm Perang Dunia I




Helm Pickelhaube

Awalnya dirancang pada tahun 1842 M oleh Raja Prussia Frederick William IV, dengan ciri paku runcing dibagian atas helm, selanjutnya digunakan oleh militer Jerman pada Perang Dunia I dengan dilapisi kain sampai 1916 M.


Helm Adrian

Di awal Perang Dunia I, para prajurit negara kombatan hanya mengenakan topi kain sederhana yang hampir tak memberikan perlindungan. Sejumlah besar luka kepala yang mematikan kemudian membuat Perancis memproduksi helm baja modern pertama pada musim panas tahun 1915 M. Helm tersebut berbentuk mangkuk yang dikenakan di bawah topi kain. Namun, helm tersebut segera digantikan oleh helm yang dirancang pada bulan Agustus 1915 M oleh Louis Adrian. Ide ini kemudian diadopsi oleh Negara-negara kombatan lainnya.


Helm Brodie

Bersamaan dengan itu, Kantor Perang Inggris juga melihat kebutuhan akan helm baja. Kantor Departemen Penemuan Perang diminta untuk mengevaluasi desain Perancis, tetapi mereka memutuskan bahwa itu tidak cukup kuat dan terlalu kompleks untuk diproduksi secara cepat. Sebuah desain kemudian dipatenkan pada tahun 1915 M oleh John L. Brodie yang menawarkan keunggulan dibandingkan desain Perancis. Desain Brodie mirip topi ketel infanteri atau kapel-de-fer pada abad pertengahan. Bagian atas helm melingkar dangkal dengan pinggiran yang lebar, memiliki liner kulit dan tali dagu yang juga terbuat dari kulit.

*Tahukah Anda, ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I pada tahun 1917 M, para prajuritnya tidak dibekali helm sampai akhirnya mereka dibekali helm Brodie oleh Inggris.

Helm Stahlhelm

Helm Pickelhaulbe yang digunakan Jerman di awal Perang Dunia I tidak memberikan perlindungan kepala yang berarti, Ketika Perancis mulai mengeluarkan helm Adrian untuk pasukan mereka dan Inggris dengan helm Brodie yang juga kemudian dipakai oleh Amerika Serikat, maka dibuatlah Stahlhelm atau dalam bahasa Jerman yang berarti "Steel Helm" atau "Helm baja".

Stahlhelm didesain oleh Dr. Friedrich Schwerd dari Technical Institute of Hanover. Pada awal 1915 M, Schwerd telah melakukan penelitian luka kepala yang diderita selama perang parit dan mengajukan rekomendasi untuk helm baja, tak lama setelah itu ia melakukan tugas merancang dan memproduksi helm yang diadopsi dari Sallet (Helm Bascinet Militer Italia pada abad ke-15) yang dapat memberikan perlindungan di kepala dan leher.





5. Helm Perang Dunia II



Selama Perang Dunia II, Militer Nazi Jerman khususnya SS masih menggunakan Stahlhelm, Sementara Amerika Serikat merancang dan menstandarkan helm M-1 pada bulan Juni 1941. M-1 adalah helm dua potong dengan sebuah liner dalam untuk menahan suspensi kain dan rangka baja keras di bagian luar untuk menutupinya. Helm ini menjadi simbol tentara Amerika dan tetap digunakan dalam perang Korea dan Vietnam.





sumber referensi:

  • wikipedia
  • acenturyofnovember.com
  • ehow
  • cais-soas.com

.

Advertiser